Search In My Blog

1 Des 2010

3 Cara Allah SWT Mengawasi MANUSIA

Pengalaman tak terlupankan waktu kultum pada bulan puasa

    Karena taku didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia kan?

    Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:

    1
    Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung.

    Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.
      
     
    “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)


    2
    Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.


    “ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
     
    Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).

    3
    Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kendali terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.

    Firman Allah sebagai berikut
    “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)

     ,seharusnya kita  hambaNYA yang pandai bersyukur? kalau baru sebatas syukur di hati atau di lisan,itu belumlah sempurna di mata Allah. beginikah cara kita membalas segala nikmat dan kebaikan yg telah Allah berikan? lalu kita masih mau menuntut surga atas ibadah2 yg telah kita lakukan selama ini? padahal tidak diberi surga pun rahmat Allah sudah melebihi segala amal ibadah kita kepadaNYA? belum lagi jika amal2 tersebut dikurangi dengan dosa2  

    Rasulullah SAW pernah berkata, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau AMAL ya Rasulullah ?”. 
    Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh sayapun juga tidak cukup”. 
    Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?” .
    Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”

    Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak.
    Wallahu a’lam bish showab.

    ASSAALAMUALAIKUM WR,WB

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Tulis komen di bawah ini ye..

    LinkWithin

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...