Search In My Blog

30 Mei 2012

LOVE STORY 100 DAY


"100 hari yang berharga"
 
Aditz dan YuLI sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

YuLI: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”

Aditz: “kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.”
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

YuLI: “Kayaknya aku ada ide bagus deh.
kita adakan permainan yuk?”

 

Aditz: “Eh? permainan apaan?”

YuLI: “Eng… gampang sih permainannya.
Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu
tapi hanya untuk 100 hari saja.
gimana menurutmu?”

Aditz: “baiklah… lagian aku juga ga da rencana apa-apa
untuk beberapa bulan ke depan.”

YuLI: “Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya…
semangat dong!
hari ini akan jadi hari pertama kita kencan.
Mau jalan-jalan kemana nih?”

Aditz: “Gimana kalo kita nonton saja?
Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh.
katanya film itu bagus”

YuLI: “OK dech…. Yuk kita pergi sekarang.
tar pulang nonton, kita ke karaoke ya…
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”

Aditz: “Boleh juga…”
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Aditz mengantarkan YuLI pulang malam harinya)

Hari ke 2:

Aditz dan YuLI menghabiskan waktu untuk

ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang- remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis.
Sebelum pulang Aditz membeli sebuah kalung perak
berliontin bintang untuk YuLI.

Hari ke 3:

Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari
kado untuk seorang sahabat Aditz.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan,
mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini.

Setelah itu mereka beristirahat duduk di food court,
makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua
dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

sinkat cerita

Hari ke 7:

Bermain bowling dengan teman-teman Aditz.
Tangan YuLI terasa sakit karena tidak
pernah bermain bowling sebelumnya.
Aditz memijit- mijit tangan YuLI dengan lembut.

Hari ke 26:

Aditz mengajak YuLI makan malam di Ancol BaR.
Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya.
Mereka duduk menunggu makanan,
sambil menikmati suara desir angin berpadu
dengan suara gelombang bergulung di pantai.
Sekali lagi YuLI memandang langit, dan melihat bulan jatuh
Dia mengucapkan SUATU PERMINTAAN dalam hatinya.

Hari ke 41:

Aditz berulang tahun.
YuLI membuatkan kue ulang tahun untuk Aditz.
Bukan kue buatannya yang pertama, tapi

kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya
membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik.
Aditz terharu menerima kue itu,
dan dia mengucapkan SUATU HARAPAN
saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:

Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan
es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan.
Aditz menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk YuLI,
dan Yuii membelikan sebuah pulpen untuk Aditz .

Hari ke 72:

Pergi Ke PRJ.
Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.
YuLI penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal.

Sang peramal hanya mengatakan:
“Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”

Hari ke 84:

Aditz mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai.
Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan
Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai
sambil berpegangan tangan,merasakan lembutnya pasir
dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka.

Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:

Aditz memutuskan agar mereka menjalani hari ini
dengan santai dan sederhana.Mereka berkeliling kota dan
akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm

Yuii : “Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar.

“Aditz : “Tunggu disini, aku beli minuman dulu.
Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?”

Yuii : “Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah
menyetir keliling kota hari ini.
Sebentar ya”
Aditz mengangguk.
kakinya memang pegal sekali karena
di mana-mana Jakarta selalu macet.

15:30 pm

Aditz sudah menunggu selama 10 menit and Yuii
belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal
berlari menghampirinya dengan wajah panik.

Aditz : “Ada apa pak?”

bapak : “Ada seorang
perempuan ke tabrak mobil.
Kayaknya perempuan itu adalah temanmu.”

Aditz segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Yuii bersimbah darah,
masih memegang botol minumannya.

Aditz segera melarikan mobilnya
membawa Yuii ke rumah sakit terdekat.
Aditz duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.

Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm

Dokter : “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan
yang terbaik. Dia sekarang lemah,
dan Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.

Dokter memberikan surat yang
terkena percikan darah kepada Aditz dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Yuli.

Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
Aditz duduk disamping pembaringan Yuli dan
menggenggam tangan Yuli dengan erat.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Aditz merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.

Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca
surat yang telah ditulis Yuli untuknya.

Dear Aditz

… ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari- hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku.
Aditz, aku sangat sayang padamu"

23:58

Aditz: ”Yuli, apakah kau tahu harapan apa yang ku ucapkan
dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?

Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-
sama selamanya.
Yuli, kau tidak bisa meninggalkanku!

hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu
harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari
bersama- sama! Aku juga sayang padamu,

Yuli... Jangan tinggalkan aku,
jangan biarkan aku kesepian!
Yuli , Aku sayang kamu…!”

Jam dinding berdentang 12 kali….
jantung Yuii berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…

CATATAN

Katakan perasaanmu pada
orang yang kau sayangi
sebelum terlambat.

Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan
terjadi beberapa detik kemudian.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu
dan tidak akan pernah kembali lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komen di bawah ini ye..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...